Pemerintah Kecamatan Talisayan Gelar Koordinasi Pengelolaan Sempadan Sungai Dumaring dan Sungai Bakil Bersama 10 Kampung dan Para Pihak Pemangku Kepentingan di Kecamatan Talisayan

Kegiatan bersejarah ini dilaksanakan di balai resto De Mangroop Kampung Dumaring salah satu destinasi penting wisata di wilayah Talisayan. Bertindak sebagai inisiator dan penggagas acara adalah Pemerintah Kecamatan Talisayan. Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh pemerintah kampung di wilayah Talisayan dan para pihak pemangku kepentingan. 10 Kampung di wilayah Kecamatan Talisayan tersebut antara lain; Suka Murya, Purnasari Jaya, Eka Sapta, Sumber Mulya, Capuak, Campur Sari, Bumi Jaya, Tunggal Bumi dan Dumaring. Hadir pula wakil dari Polsek Talisayan dan Koramil Talisayan. Mewakili korporasi hadir perwakilan PT. Tanjung Buyu Perkasa Plantation (TBPP) dan Perum Batiwakal Tirta Segah Kecamatan Talisayan. Dari Dumaring, Selain kepala kampung, hadir pula Ketua KTH Galang Biduk, KTH Sumbeling dan Ketua Pokdarwis. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dan fasilitasi dari program kolaborasi pengelolaan hutan dan sungai di Kampung Dumaring, dari program kolaborasi hadir tim PT. Gagas Dinamiga Aksenta dan Yayasan Belantara Nusantara.
Pertemuan koodinasi ini di pandu oleh Odjat Sujatnika dari program kolaborasi. Sambutan sekaligus membuka acara oleh Camat Talisayan Yusup Gunawan S.Hut, M.Si. Ada dua paparan materi, materi pertama disampaikan oleh Salehuddin Kepala Kampung Dumaring, tentang akselerasi, integrasi dan kolaborasi pembangunan kampung. Paparan materi kedua disampaikan oleh Risa Syarif dari program kolaborasi, tentang agenda pengelolaan sempadan sungai dumaring dan sungai bakil dan hasil kajian sempadan sungai bakil dan dumaring dari Institute Pertatian Bogor (IPB).
Camat Talisayan dalam sambutanya menyampaikan pentingnya pengelolaan bersama sempadan sungai bakil dan sungai dumaring melalui skema bersama antar kampung dan para pihak. Kepala Kampung Dumaring dalam paparanya menyampaikan agenda pengelolaan bentang alam kampung dumarimg dari hulu hingga hilir. Secara berturut -turut mulai dari hulu, pengelolaan hutan desa, seterusnya pengelolaan sempadan sungai bakil dan sungai dumaring serta hutan adat Patiraja. Paling hilir adalah pengelolaan mangrove. Kusus pengelolaan sempadan, Kepala Kampung Dumaring menyampaikan bahwa alur sungai dumaring dan sungai bakil melintas beberapa kampung di Kecamatan Talisayan, karena itu kepala kampung dumarig berharap ada kerjasama antar kampung dalam pengelolaan sempadan sungai dumaring dan sungai bakil.
Risa Syarif, tenaga ahli program kolaborasi menyampikan bahwa agenda pengelolaan sempadan memiliki landasan hukum yang kuat mulai dari undang – undang dan regulasi turunan yang lain. Lebih jauh disampaikan, hasil kajian atas sungai dumaring dan bakil. Bahwa kondisi dua sungai tersebut masih bisa dikatakan masih dalam kondisi baik. Disisi lain terdapat trend pembukaan lahan di area sempadan meningkat dari tahun ke tahun. Situasi senada disampaikan oleh pimpinan Perum Batiwakal Tirta Segah Talisayan, bahwa dari tahun ke tahun debit air dan kwaliats air sungai bakil menurun dari tahun ketahun. Berdasarkan pengamatan , ada perubahan dan anomali cuaca dalam setidaknya lima tahun terakhir, hal tersebut disampaikan oleh Kepala kampung Campur Sari dari Sumber Mulya disampaikan jumlah mata air yang ada di Kampung Sumber Mulya berkurang jumlahnya dari tahun ketahun.
Pertemuan koordinasi berlangsung dalam semangat kebersamaan dan memandang bahwa dampak perubahan iklim yang terjadi di kawasan Talisayan manjadi masalah bersama dan para pihak. Selanjutnya forum bersepakat menyusun agenda bersama dalam upaya pengelolaan sempadan sungai bakil dan sungai dumaring. Disepakati akan ada pertemuan lanjutan koordinasi pengelolaan sumberdaya alam di wilayah Kecamatan Talisayan akan dilakukan lagi di bawah koordinasi Pemerintah Kecamatan Talisayan dan didukung oleh program kolaborasi konservasi hutan dan sungai.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin